01 Juli 2008

Cala Ibi


Judul : Cala Ibi
Penulis : Nukila Amal
Cetakan : Pertama, Maret 2004
Penerbit : Gramedia

Nukila Amal memang penulis baru di Indonesia. Ini novel pertamanya dan sangat memukau. Novel ini masuk dalam lima esar nominasi Khatulistiwa Literary Awards 2003.
Ini sebuah karya sastra dengan gaya penulisan yang berbeda dan sangat indah. Bahkan untuk memahaminya seperti kata Mas Ashif, temenku yang minjem buku ini, bilang bahwa membaca buku ini sangat melelahkan. Ahya, aku beli buku ini Desember 2004 tapi baru sekarang (Juli 2008) aku selesai membacanya.
Bukan karena bosan dan tidak melanjutkan. Tapi karena untuk mengungkapkan hal-hal sederhana sehari-hari, Nukila mencoba menulisnya dengan berbeda.
Lalu bapakmu akan berkata, bintang tak pernah secantik tampakannya, tak sedekat yang kita duga. Ia cuma penghias panas malam para pemimpi.
Tapi aku mau terbang. Aku mau menyentuh bintang. Jika ujung jariku melepuh, akan kubelah lima. Dan pulang dengan sepasang tangan berjari lima puluh.
Nah loh, maksudnya apa? Bahkan sastrawan kita yang terkenal, Pak Sapardi Djoko Damono bilang, “ Buku untuk orang yang menikmati cara pengungkapan. Itulah kekuatan novel ini. Kalau ditanya ceritanya apa, saya akan kelabakan,”
Banyak lagi komentar-komentar sastrawan lainnya yang ada di cover belakang buku ini, yang membedakannya dari cetakan sebelumnya oleh Penerbit Pena Gaia Klasik.
Untuk mencoba cara baru membaca, kenapa tidak?

Tidak ada komentar: