30 Mei 2008

menjadi manusia pembelajar (on becoming a learner)



Judul : Menjadi Manusia Pembelajar (On Becoming A Learner)
Penulis : Andrias Harefa
Penerbit : Kompas
Cetakan : Cetakan VII, April 2004

Ini buku penting untuk menjadi independen dalam tanggung jawab kemanusiaan. Andrias Harefa mengungkapkannya dengan cara yang menyenangkan tanpa menggurui. Tanggung jawab pertama manusia adalah pertama-tama menjadi dirinya sendiri. Yang kedua adalah menjadi pemimpin, paling tidak memimpin dirinya sendiri dan bukan pemimpin dalam arti jabatan. Dan yang terakhir adalah menjadi seorang guru. Yang membantu orang-orang lain untuk menjadi diri mereka sendiri.

Ini buku yang paling bagus dari buku-buku Andrias Harefa yang pernah aku baca, misalnya Sekolah Itu Tidak Pernah Cukup. Kalau di buku itu, kita cuman diajarkan untuk memulai usaha dan bukannya menjadi tergantung terhadap orang lain kalau jadi karyawan. Yah, hampir sama seperti Robert T Kiyosaki yang Poor Dad Rich Dad.

Buku ini lebih kepada pengembangan diri dan kewajiban dan tanggungjawab karena telah dilahirkan sebagai seorang manusia. Di buku ini juga kita dapet banyak referensi buku-buku bagus yang penulisnya baca dan nama-nama orang-orang yang dianggapnya hebat untuk kita pelajari pemikiran mereka. Lumayan banget lah.

Tapi sama seperti kuliah, apa yang kita dapatkan dalam buku ini, kalau tidak dikembangkan sendiri sesuai cara kita masing-masing dan dengan rajin menekuni tiap ide yang disampaikan, sama aja buku ini tidak membawa pengaruh apa-apa kecuali kekaguman.

Menurutku, ini buku pegangan wajib bagi orang-orang yang sedang merintis kedewasaannya ataupun bagi yang merasa sudah cukup dewasa sebagai manusia.
Makasi mas Firman karena udah ngereferensiin buku ini tiga setengah tahun yang lalu. Proses yang aku lalui ternyata begitu panjang. Ahya, berproses menjadi sampai mati nanti.

27 Mei 2008

The Alchemist



Judul Buku : The Alchemist
Penulis : Paolo Coelho
Penerbit : Alvabet
Penerjemah : Hamid Basyaib dan Yunita
Cetakan : Cetakan 6, Maret 2006


The Alchemist terjual lebih dari 30 juta eksemplar di seluruh dunia dan telah diterjemahkan dalam 56 bahasa di lebih dari 150 negara. Tidak heran, karena ini benar-benar buku yang luar biasa.

Buku ini bercerita tentang seorang bocah Andalusia bernama Santiago, yang menjadi gembala karena ingin berpetualang ke seluruh negeri dan memutuskan untuk meninggalkan sekolah seminarinya. Kemudian menjual domba-dombanya setelah beberapa kali bermimpi harta karun yang sama, dan akhirnya yakin mimpinya itulah legenda pribadinya.

Ia lalu mengembara mencari harta karun duniawinya, dari kampung halamannya di Spanyol, lalu ke Tangier, dan menyeberangi gurun pasir Mesir menuju piramida untuk menemukan harta karunnya. Tak jarang berbagai hal menghadang langkahnya untuk melupakan mimpi-mimpinya. Santiago hanyalah manusia biasa, yang dengan gelisah dan ragu melupakan mimpinya. Tapi ia luar biasa, karena akhirnya ia mengikuti kata hatinya. Dan akhirnya di oasis, ia bertemu dengan sang alkemis, guru besarnya. Dan Fatima, gadis gurun yang menjadi kekasih sejatinya.

Perjalanan Santiago dalam mencari hartanya mengajar kita tentang kearifan esensial, yaitu bagaimana mendengar hati kita, belajar membaca pertanda yang bertebaran di sepanjang hidup manusia. Dan terutama, bagaimana mengikuti mimpi-mimpi kita.

Ini novel terbaik Paolo Coelho, karena novelnya yang lain, By the River Piedra I Sat Down and Wept, tidak telalu mengesankan meskipun dengan gaya bercerita yang sama dan menjalani keinginan hati yang sama. Setelah The Alchemist laku keras dalam cetakan Alvabet, hak ciptanya lalu dibeli Gramedia yang mencetak seluruh karya-karya Paolo Coelho dalam bahasa Indonesia, meskipun dengan cover yang berbeda. Tapi menurutku covernya masih lebih bagusan yang cetakan Alvabet, sayangnya dipasaran sudah tidak dijual lagi.

Catatan cover: Profil Abu Bakr Muhammad bin Zakariya ar-Razi (865-925) dalam lukisan di jendela kaca Kapel Universitas Princeton, AS, untuk menghormati sumbangan ar-Razi dalam bidang Ilmu Kedokteran. (The Genius of Arab Civilization, 1978)

Dengan The Alchemist, Paolo Coelho menjadi salah seorang guru besar dalam kehidupanku. Terutama, sang guru besar tunggalku, mas Firman, yang menghadiahkan buku ini padaku.

25 Mei 2008

kulkas buku nadia

blogku yang baru, yang isinya bakal resensi-resensi buku yang aku punya ataupun yang aku baca.
ntar ada gambar-gambarnya, dan sebagainya-sebagainya.
sebenernya alasan kenapa namanya kulkas aku ga tau,
iseng aja. soalnya aku ga punya kulkas di kosan. hehe.
lemari buku punya. kotak buku punya.
tapi kulkas buku kan ga ada? hehe.